Tahitian Noni™ Bioactive Beverage dan Stroke serta Prostat

Pendarahan otak yang dialami Moertiadi merupakan dampak dari Hipertensi yang ia alami sejak 10 tahun silam. Sampai akhirnya Moertiadi menderita Stroke pertamanya pada Agustus 2002. Selain harus dirawat selama satu minggu di rumah sakit, Moertiadi juga tak lagi mampu berbicara normal. Saraf lidahnya terasa kelu untuk digerakkan. Berbicara pun jadi cadel.
Penderitaan yang dialami Moertiadi tak hanya berhenti di situ. Stroke kedua yang dialami Januari 2004 lalu, mengharuskan Moertiadi kembali dirawat selama 2 minggu di rumah sakit yang sama. Kali ini tubuh bagian kanan tak bisa digerakkan secara berlebihan. “Bapak cepat lelah dan bicaranya sudah semakin sulit,” cerita Christina.
Agustus 2004, Moertiadi kembali berbaring di rumah sakit, kali ini selama sebulan. Dokter mendiagnosa Penyakit Stroke ketiga ini berdampak buruk akibat pendarahan hebat di otak. Moertiadi tidak bisa bergerak dan berbicara. Berbagai pengobatan dilakukan, dari medis sampai alternatif seperti totok chi. Moertiadi juga menjalani terapi berjalan dan berbicara. Fungsi tubuhnya membaik tapi pendarahan di otak tidak bisa sembuh. Dokter mendiagnosa ada penyumbatan pembuluh darah di otak Moertiadi. Sayangnya jika diberi obat, justru pendarahan di otak semakin bertambah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar